7 Tradisi Natal Dunia, Islandia Paling Unik

Jakarta, CNBC Indonesia – Anda punya kebiasaan khusus saat merayakan Natal? Suasana Natal layaknya ‘Lebaran’ umat Nasrani. Ada ibadah atau doa bersama, kemudian berkumpul dengan keluarga. Tidak jarang keluarga memberikan waktu khusus untuk makan malam keluarga di malam sebelum perayaan Natal.
Akan tetapi, ada tradisi-tradisi Natal yang begitu unik tetapi tetap sarat dengan makna Natal. Berikut tradisi unik berbagai negara dalam merayakan kelahiran Yesus Kristus.

1. Yule Goat – Swedia

Natal memang identik dengan pohon Natal atau pohon cemara dekoratif. Namun di Swedia, selain pohon Natal, hari kelahiran Yesus ini identik dengan Yule Goat atau Kambing Yule.

Mengutip CNN, Yule Goat merupakan patung kambing setinggi sekitar 12,8 m (42 kaki) yang terbuat dari kayu dan jerami.
Yule Goat populer sejak pertama kali dipasang di alun-alun kota pada 1966 dan dibakar pada malam tahun baru. Sedangkan selama musim perayaan, kambing Yule kecil ditempatkan di sekitar rumah. Ternyata tradisi ini mengarah ke festival pagan kuno.

2. Kunjungan para ‘troll’ – Islandia

Saat AS memiliki 12 hari Natal, di Islandia punya 13 hari Natal. Selama 13 hari jelang Natal, anak-anak Islandia akan dikunjungi oleh 13 Yule Lads. Menurut cerita rakyat Islandia, 13 ‘troll’ ini akan turun di malam hari lalu mendatangi rumah penduduk untuk menaruh hadiah.

Oleh karenanya anak-anak akan meletakkan sepatu di jendela untuk para troll memasukkan hadiah. Hadiah hanya diberikan pada anak-anak yang berperilaku baik.

3. Lilin merah panjang di jendela – Irlandia

Melansir dari Country Living, orang Irlandia punya tradisi meletakkan lilin merah panjang di jendela depan rumah selama semalaman. Lilin yang menyala menyimbolkan kehangatan dan tempat berlindung selama musim liburan. Selain itu, Natal juga dirayakan dengan bersantap angsa panggang, lengkap dengan sayuran, cranberry dan kentang.

4. Memecah-mecah roti oplatek – Polandia

Dalam tradisi Nasrani, tubuh Yesus dilambangkan dengan roti tanpa ragi yang tipis mirip lapisan wafer tanpa selai. Ini biasanya disantap dalam ibadah sembari mengenang perjamuan terakhir Yesus bersama para murid. Namun di Polandia, santapan roti tanpa ragi dilakukan secara khusus saat perayaan Natal.

Melansir dari NPR, keluarga Katolik di Polandia akan mengisi malam Natal dengan berbagi oplatek alias roti tanpa ragi. Tradisi ini dilakukan dengan mengucap doa, harapan atau permintaan maaf pada keluarga yang tertua sampai yang termuda, lalu mereka akan memecah dan mengambil potongan oplatek sebagai tanda timbal balik ucapan.

Oplatek biasanya berbentuk persegi panjang, tipis, dan rasanya hambar. Roti ini terlihat indah dengan gambar potongan kisah Natal.

5. Mencari penginapan buat Maria dan Yusuf – Meksiko

Perayaan Natal di Meksiko berlangsung dari 12 Desember hingga 6 Januari. Mulai 16 Desember pula anak-anak Meksiko akan melakukan rangkaian sembilan Posada.

Posada berarti penginapan. Sebagaimana dilansir Lifehack, anak-anak akan melakukan prosesi yang merepresentasikan Maria dan Yusuf saat mencari penginapan di Bethlehem. Anak-anak berjalan membawa lilin ke berbagai rumah, menyanyikan lagu dan diberitahu bahwa tidak ada kamar kosong.

Di penginapan yang terakhir, anak-anak diberitahu ada kamar kosong dan disambut untuk sebuah perayaan berisi doa syukur, makan bersama, kembang api dan kadang memecah pinata.

6. Berkirim ‘apel perdamaian’ – China

Orang China memiliki tradisi memberikan Apel Perdamaian buat teman maupun keluarga. Apel dibungkus dengan kertas cellophane plus terdapat pesan perdamaian, Natal dan cinta di atasnya.

Mengutip dari India Today, menurut kepercayaan setempat, memiliki Apel Perdamaian akan membawa satu keberuntungan sepanjang tahun. Namun ada hal menarik di balik tradisi ini. Dalam bahasa setempat, malam Natal diterjemahkan jadi ‘ping’an ye’ yang mana bisa berarti malam yang damai. Kemudian apel dalam bahasa Mandarin disebut ‘ping guo’ yang terdengar mirip dengan perdamaian.

7. Santapan ayam goreng tepung – Jepang

Meski tidak dicanangkan sebagai hari libur nasional, orang Jepang tetap punya cara unik merayakan Natal. Para keluarga akan mengunjungi KFC terdekat dan menyantap menu andalan restoran yakni ayam goreng tepung.

Tradisi ini dimulai sejak 1974 berkat kampanye bertajuk ‘Kurisumasu ni wa kentakkii!’ atau ‘Kentucky untuk Natal!’. Ini pun membawa popularitas restoran seketika. https://bersiaplah.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*